Mengenai keutamaan dan keistimewaan shalat dapat kita perhatikan dari berbagai ayat al-Qur’an dan Sunnah Rasul dan dapat pula
ditinjau dari berbagai hal, diantaranya :
ditinjau dari berbagai hal, diantaranya :
- Shalat lima waktu diwajibkan secara langsung pada malam Isra Mi’raj. Sebagaimana telah kita ketahui perintah shalat lima waktu langsung diterima oleh Nabi SAW pada waktu beliau di Isra’kan dan di-Mi’rajkan oleh Allah SWT. Yaitu diperjalankannya beliau oleh-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, dan dari Masjidil Aqsa ke Sidratil Muntaha, suatu tempat yang ghaib yang tidak mungkin dapat dijangkau oleh panca indera. Dalam peristiwa sangat penting itulah beliau menerima kewajiban shalat lima waktu.
- Shalat sebagai tiang agama.
Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Baihaqi dari Umar ra disebutkan bahwa shalat adalah merupakan tiang agama. Lengkapnya hadits ini sebagai berikut :
Dalam hadits lain disebutkan bahwa shalat adalah merupakan tonggak agama Islam, demikian hadits yang diriwayatkan oleh Abu Nu’aim dari Bilal bin Yahya.
- Shalat adalah kewajiban yang pertama kali difardhukan sebelum ibadat-ibadat badaniah yang lain.
- Shalat adalah akhir wasiat Nabi.
Diriwayatkan oleh Ahmad dalam Risalah ash-Shalah diterangkan bahwa nabi Muhammad SAW mewasiatkan kepada umatnya mengerjakan shalat dengan baik menjelang beliau wafat.
“Ingatlah akan Allah, ingatlah akan Allah, terhadap shalat, dan terhadap hamba sahaya yang kau miliki”.
Keistimewaan shalat sebagaimana yang telah disebutkan dalam salah satu akhir dari wasiat Nabi SAW, adalah sebagai berikut :
“Diantara akhir wasiat Nabi ialah : Kerjakanlah shalat, lestarikanlah shalat, dan berbuat baiklah kepada hamba sahayamu”. (H.R. Ahmad).
Sayyidina Ali berkata :
“Akhir perkataan Nabi SAW adalah :Peliharalah shalat dan bertaqwalah kepada Allah terhadap hamba sahayamu”. (H.R. Ahmad).
- Shalat merupakan amal ibadah yang pertama kali dihisab pada hari kiamat. Mengenai hal ini disebutkan sabda Nabi :
“Pertama kali dihisab dari seorang manusia dihari kiamat adalah shalatnya, jika diterima maka diterimalah amal-amal yang lain. Jika ditolak maka ditolaklah amal-amal yang lain”. (H.R. Thabrani).
Dalam sabdanya yang lain disebutkan :
“Yang mula-mula dicabut dari manusia ialah amanah dan yang akhir tinggal dari agama mereka adalah shalat. Betapa banyak mereka yang shalat, mereka tidak memperoleh apa-apa dari shalatnya”. (H.R. Hakim).
- Shalat merupakan syiar Islam dan merupakan dialog antara hamba dengan Tuhannya. Dalam shalat seorang hamba melakukan dialog dengan Allah SWT misalnya dalam bacaan do’a iftitah, dalam al-Fatihah, dalam tasbih, dalam takbir dan sebagainya.
Dalam hadits disebutkan :
“Hamba Allah yang terdekat dengan Tuhannya ialah pada saat ia bersujud maka perbanyaklah do’a dalam sujud itu”. (H.R. Muslim).
Mengenai shalat sebagai syiar agama atau syiar Islam dapat kita ketahui dari kegiatan shalat tersebut, dimana dijumpai banyak orang yang melakukan shalat jama’ah di masjid-masjid maka akan nampaklah syiar Islam. Hal ini adalah merupakan peran penting di bidang da’wah. Shalat juga menjalin hubungan sesama manusia, dalam shalat berjama’ah manusia satu sama lain saling mengadakan hubungan sosial dan sebagainya, dan dalam shalat juga seorang manusia muslim mendo’akan manusia muslim lain. Seperti disebutkan dalam bacaan tasyahud “assalamu’alaina wa’ala ibadilla hissolihin”, kesejahteraan dan keselamatan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang shaleh.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar ya...